Sabtu, 27 Oktober 2012

RETORIKA

Di balik Retorika

Dari tampilan luar, mungkin tidak dapat disadari secara langsung bahwa kemampuannya dalam hal ber-retorika sangat baik. Dan hal itu pula yang aku lihat pertama kali.
Ketika kata demi kata terangkai, akhirnya aku tersentak kaget dan bergumam dalam hati "diplomatis sekali".
Mungkin kalian sebut aku "lebay", tapi itulah yang aku rasakan ketika aku pertama melihat dan mendengarnya.
Pengen rasanya belajar ber-retorika, bukan untuk urusan diplomatik atau hal-hal yang berbau politik. Hanya sekedar melatih lidah ini untuk berkata secara sistematis.
Itu yang menjadikan nilai "plus" buatnya, bahkan ada nila-nilai plus yang lain yang belum aku gali darinya.
Dan lagi, mungkin ini bisa diistilahkan "jatuh cinta pada pandangan pertama". Dan sampai saat ini pun, Q masih tetap mengaguminya. Aku gak tahu sampai kapan, yang paling penting adalah "kamu" adalah guru yang selalu aku nanti-nantikan ilmunya whenever and whereever.
Yogyakarta, 27 Okt 2012 ^^